Kamis, 19 Januari 2012

La La BRATZ! (part 1)

Ini pertama kalinya Mel membuat fic bersama anak JE. Fic ini belum selesai total, dan ini baru teasernya. I hope it will be finished soon ^^
Gomennasai kalo kesannya aneh. Belum terbiasa ngambil tokoh selebriti ^^


Title : La La BRATZ

Desclaimer © Melody AMPv (Elsa Nur Vriatnika)

Genre : Drama-Romance

Warning : AU, OOC (Out of Character), Gaje, DLDR (Don’t Like Don’t Read), Hope no more TYPO

Summary : Melody AMP adalah seorang gadis remaja bertempramen liar dan nakal yang hidup bersama pamannya, Jin Akanishi. Karena Melody terus bergaul di lingkungan yang buruk, Jin khawatir dengan masa depan keponakan tercintanya itu. Jadi ia menitipkan keponakannya ke kakaknya – Ninomiya Kazunari – yang tinggal di Jepang. Bagaimana kehidupan Melody untuk beradaptasi di Jepang bersama teman-teman barunya?


Chapter 1

Bebas terbang, bebas bernyanyi, bebas berpendapat dan bebas memilih. Inilah Amerika, negara adikuasa yang penuh dengan kebebasan. Memaparkan segala perihal yang ingin kau dapatkan.

Aku hidup di daratan liar kota Los Angeles. Sebuah kota para selebritis papan atas yang sering merayakan tahun kiprah mereka untuk para fans. Kota yang penuh keramaian 24 jam nonstop, namun aku sangat menyukainya.

Musik disko, rock, tekno dan genre lainnya mengguncang seisi kota tanpa henti. Inilah Los Angeles, kota kesayanganku.

Aku bersama teman-temanku yang lahir dari keluarga selebritis sering bermain di cafe langganan kami. Kadang kami menyempatkan diri untuk ngeband di studio atau karaoke-an di rumah mewah Miley atau Kesha. Dan kalau musim semi tiba, kami berbondong-bondong ikut belajar musik dan dance di Camp Rock. Selain untuk memantapkan pengetahuan musik, kami juga bisa melarikan diri dari hiruk-pikuk perkotaan.

Aku tinggal bersama pamanku, Jin Akanishi. Kau tahu tidak? Paman Jin yang berasal dari Jepang itu benar-benar pembunuh nomor satu di rumah. Pengacau suasana, pengrusak keadaan sekaligus the killer of my gold time!!

Aku pernah membawa teman-temanku ke rumah. Tapi baru saja datang, tiba-tiba paman Jin dengan tampang evilnya mengusir mereka. Kesal bukan main! Memang apa salahku membawa mereka ke rumah? Toh yang aku bawa bukan psikopat, orang melarat atau teroris, tapi sahabat!

“Paman gak mau kamu berteman sama orang yang gak baik kayak mereka!” tegur Paman Jin saat kami berada di dalam apartemen.

WTF!? Mereka itu sahabatku!” bantahku sambil menggebrak meja makan dan menyorotkan sepasang mata pembunuh kepada lelaki comwhore dewasa yang baru tenar di Amerika itu.
“Tapi lihat penampilan mereka dong! Rok mini, make up tebel, ngomongnya kasar dan auranya gak banget. Kamu mau jadi BAD GIRL seantero Los Angeles?”
“Itu sih mereka. Aku enggak!” aku membela diri.

“Tetap gak boleh! Kamu tahu kan ibunya mereka? Britney Spears, Paris Hilton dan Rihanna. Mereka gila!”

“Itu ibunya. Mereka gak akan pernah mengikuti jejak buruk ibunya!”

“Tetap aja! Cewek seksi gak bagus berteman denganmu!”

PRANG! Aku menjatuhkan dua buah piring ke atas lantai saking marahnya. Wajahku kini semerah api bahkan hawa panasnya sudah terasa dari radius beberapa meter. “BERISIK! Paman juga sama saja! Baru tenar bikin V-Klip ft. Jason Derulo, paman main sama cewek-cewek seksi!!” amukku.

BRAK! Aku menutup pintu kamar dan menguncinya. Kupeluk teddy bear kesayanganku, lalu tangisanku pun tumpah.

Paman Jin hanya menggelengkan kepala setelah melihat tingkahku tadi. Sebenarnya ia bersikap kasar terhadapku selama ini adalah wujud rasa sayangnya. Ia tidak ingin aku terbawa arus lingkungan buruk Amerika liar di masa remaja. Sekali aku melakukan hal yang bodoh, maka aku akan hancur selama-lamanya.

Bukan hanya itu. Belakangan ini, Paman Jin lebih khawatir dengan pendidikanku. Aku kuliah di Harvard University, sekolah tinggi bergengsi di dunia alias perguruan tinggi nomor dua di dunia setelah Cambridge University. Aku mengambil jurusan TIK di sana karena kebiasaanku adalah mengutak-atik komputer, sampai-sampai pernah menghack data penting NASA dan CIA. Benar-benar berandal kan aku?

Nilai-nilaiku yang gemilang kini anjlok dan penuh huruf C. Dosen paling ganas seantero kampus pernah mengancamku untuk belajar lebih giat. Tapi, whatever! Aku lagi suka musik, kenapa harus mematuhi bualan-bualan aneh si Dosen sih? Lagipula nikmati hidup selama kita masih muda. Why not?

Paman Jin menatap sebuah foto di pojok ruangan. Foto jadul dengan latar belakang pertokoan yang dipenuhi papan dengan tulisan... kanji. Foto ia bersama kakaknya, Ninomiya Kazunari di sebuah kota bernama Shibuya yang begitu populer di Jepang.

Laki-laki berusia 27 tahun itu tersenyum, lalu tertawa. Memori-memori masa mudanya di kota kelahirannya tercetak kembali dalam pusat memori visual dalam otaknya. Momen yang lucu saat mereka memancing bersama, bermain bola, jalan-jalan, menjahili orang dan lain-lain. Sampai-sampai pernah nekat pergi ke Amerika berdua tanpa izin orangtua, dan di sana tiba-tiba mereka ditawari jadi bintang iklan jaket merek terkenal. Keberuntungan aneh yang tidak terlupakan!

Selain itu, ia ingat kenakalannya di sekolah. Berbeda dengan kakaknya yang teladan dan terorganisir. Paman Jin kecil itu adalah berandal paling eksis se-Shibuya (Author note : Bayangin aja pas dia main Gokusen 2).

Eng ing eng! Cling! Sebuah lampu terang benderang menyala di dalam otaknya. Tiba-tiba ia punya ide.

“Kenapa aku tidak mengirimnya ke Jepang?” ujarnya dengan ekspresi angker.

::To Be Continued::


Salam Melody! Kelanjutannya akan diupdate dikemudian hari. Jya nee minna ^^

2 komentar:

  1. ada fic JE?
    nanti Bleach updat dunk mel-senpai

    BalasHapus
  2. ano ini blog mel-san ya?
    ,,knapa nggk bilangg drdlu kalo pnya blog mel-san?
    fic JE? wah di FFn jarang ya, jd diupdate di blog.
    tapi kayaknya seru tuh

    BalasHapus