Senin, 28 Februari 2011

San Soul - Berantem

BERANTEM

“ARGHH” geramku sambil memukul meja belajar yang sudah kutata rapi. “Sebeeeel” tambahku sampai suara cempreng yang khas serta melengking itu menggema ke sela-sela kamar. Aku melanjutkannya dengan menangis.
Seseorang datang menghampiri kamarku. “Melody” sahutnya mengetuk pintu. Itu Echa, saudari kembarku sekaligus adikku yang amat lembut. “Ada apa Melody?” tanyanya seraya khawatir padaku.
“PERGI!” seruku kasar. “JANGAN KESINI! AKU LAGI GAK MAU KETEMU SIAPAPUN” Bodo! Justru kata-kata aku malah bikin dia khawatir.
“Mel, kalo ada masalah cerita aja. Jangan nangis begitu!” kata Echa.
“AKU UDAH BILANG AKU GAK MAU KETEMU SIAPAPUN!” amukanku nambah ke seratus derajat layak air mendidih dalam panci. Dan pasti, Echa tambah sedih.
“Biarkan saja!” kata sebuah suara. Aku kenal dia. Siapa lagi kalo bukan Lightning, saudari kembarku yang sulung. Langkah kaki yang begitu santai, dan juga suara yang datar. Itu ciri khasnya.
“Ta-tapi Lili...” sela Echa.
“Biarkan” kata Lightning datar. “Nanti dia akan kembali ke semula kok. Lagipula, dia baru bertengkar dengan Kirei”
“Mereka berantem apa lagi sih?” gumam Echa.
“Paling cuma masalah sepele” kata Lightning cemberut.
* * *
Keesokan harinya disekolah, semua murid belajar seperti biasa. Tapi kali ini, sang ibu guru ngasih tugas numpuk, wew! Seabreg deh PR buat kami. Otomatis kami ketar-ketir, manalagi harus selesai lusa. Aku yang enggak dianugrahi otak encer udah pengen muntah!
Tiba-tiba seseorang membuyarkan pikiranku. “Eh, Mel” sapa Eco, best friendku blasteran negro n papua yang gak kalah gelap sama pantat kuali gosong. “Kerjain tugasnya bareng yuk! Sama Kirei” ajaknya.
GLEK! Kirei ya..? GRRR...! Please jangan sebut nama itu! Sumpah aku benci sama dia. “GAK!” kataku dengan angkuh.
Otomatis Kirei yang sebangku sama aku langsung sewot. “BIASA AJA DONG!” erangnya. Lalu ia langsung pergi dari tempat duduknya ke bangku Echa dan Mira.
“Kenapa sih?” tanya Eco seraya heran. Habis, Kirei sama Melody yang kesehariannya keliatan kompak, sehati, paling heboh, gokil, rame nyampe gak bisa dipisahin kok keliatan acuh tak acuh hari ini? “Berantem ya...?”
“iihhh” aku malah nyewot.
***
Pulang sekolah, ini gak seperti biasanya. Aku nimbrung bareng anak-anak cowok, dan tingkah laku mereka sumpah bikin aku babak belur. Dan aku menatap Kirei dari kejauhan. Lho! Kok dia gak sama Echa atau teman-teman lainnya? Tapi... sama Lightning. GLEK! Aku sweatdrop dan gak bisa ngapa-ngapain.
Gimana caranya kakakku yang super cool, tanpa ekspresi dan misterius itu bisa bareng sama Kirei yang justru sifatnya berbanding terbalik 180 derajat? Sumpah, serem!
Sesampainya di rumah, aku melempar tas ke arah sofa dengan kesal. Disambarnya remot TV lalu aku menonton acara kesukaanku yang tak lain Konser Justin Beiber. Tapi rasanya ada yang kurang lengkap waktu menonton tokoh idolaku itu.
Ya. “Gak ada Kirei” cetusku. Kalo nonton bareng Kirei bisa heboh nan rame. Sampai suara cerewet nan cempreng kami yang melengking itu bisa menggema ke tetangga-tetangga tak berdosa, bahkan bisa menyebabkan petaka luar biasa. Dapat cercaan, makian, ancaman. Lengkap sudah. But we still enjoy it!
“Mel...” tiba-tiba sebuah suara yang lemah lembut menyadarkan lamunanku.
“Ehh–Echa” sahutku kaget.
Echa yang terlihat lelah dan pucat itu menghampiriku. Ia memang menderita anemia yang amat parah. “Kenapa diam saja? Biasanya kamu ribut kalo liat JB” kata Echa.
Aku cuma pasang muka cemberut dan gak bisa jawab.
“Gak ada Kirei ya” kata Echa seolah-olah dia bisa membaca pikiranku.
“Cih! Ngapain harus ada dia?” seruku kasar.
“Kalian berantem ya” kata Echa. “Ceritakan masalahmu, Insya Allah aku akan kasih solusi”
Aku terbelalak. Adikku baik banget mau denger curhatku. Aku menghela nafas untuk memulai.
Flashback ON!
Aku dan Kirei sedang bermain ke apartemen untuk mengunjungi paman Agus, yang tak lain adalah paman Kirei. Waktu aku amat senang sekali bakal ketemu paman Agus yang dikenal baik, gokil dan ramah itu.
“Aku gak akan digondokin kan?” tanyaku karena takut bakal jadi patung.
“Gak akan dong, say” kata Kirei meyakinkan.
Sesampainya di apartemen, kali ini sifat Kirei yang aku kenal berubah total jadi 100% AUTIS bin aneh. Aku melihat paman Agus menyapa kami dengan ramah. Tapi Kirei membalasnya dan langsung masuk ke kediaman paman Agus. Lebih parahnya... dia mengabaikanku.
“Eh Kirei, tenang dulu dong” kata paman Agus. “Kamu teman Kirei kan? Silahkan masuk!” tambahnya mempersilahkan aku masuk.
Ketika berada di dalam apartemen, Kirei tampak akrab dengan pamannya. Hanya saja, aku mulai merasa aneh padanya. Kenapa tidak memperkenalkan aku kepada pamannya, lebih menyakitkannya dia terus mengobrol panjang lebar dan mengabaikanku. Huh!
“Aku izin pulang” kataku yang sudah tidak tahan. Aku berdiri dan menghampiri pintu.
“Eh, Mel. Tungguin dulu! Kita pulang bareng” kata Kirei.
“Maaf. Aku harus jagain Echa yang sakit. Lightning lagi kerja sambilan, pasti pulang agak sore” dustaku. Aku langsung keluar apartemen tanpa pamit. Tanpa kusadari, Kirei membuntutiku sampai ke Lift. “Mel” panggilnya.
Ada perasaan benci yang membuatku sesak. Entah apa yang sedang aku pikirkan, tiba-tiba aku melontarkannya, “Kalo kamu masih nganggap aku sahabat sebaiknya jangan gondokin aku kayak gitu!”
“Mel, karena itu aku mau minta maaf” kata Kirei.
“Berisik!” seruku mengguntur. “Seorang sahabat tidak akan membiarkan sahabatnya sendiri dan kesepian. Kalo kamu gak butuh aku bilang aja! Lagian aku masih punya Echa sama Lightning”
Kirei kaget. Aku tahu kalau kata-kataku telah menyakitinya. “Ya udah kalo gitu. Siapa lagi yang butuh kamu” ketus Kirei.
Aku memalingkan wajah dan menekan tombol lift. Perlahan-lahan kutatap Kirei yang perlahan menjauh dengan penuh kecewa.
Flashback OFF!
“Ya, begitulah” kataku dengan muka kusam. Echa yang mendengar cerita itu hanya ber-oh-ria.
“Kamu ceroboh sih. Berkata seperti itu. Tentu aja dia sakit hati” kata Echa.
“Habis siapa yang gak marah digituin?” kataku kesal.
“Sebaiknya kamu minta maaf sama dia. Dia kan udah minta maaf sama kamu” saran Echa.
“Kalo dia mau denger. Habis yang namanya Kirei susah membuka pintu hati untuk memaafkan orang” kataku cemberut.
***
Lusa berikutnya, aku dan Kirei dihukum sama guru tergalak di sekolah yang tak lain adalah guru matematika. Dashyat! Kami dihukum karena gak ngerjain PR. Sebenernya aku ngerjain bareng duo kembarku. Tapi ibu guru gak merestui kalo hasilnya sama persis. Gara-gara itu, aku bersama Kirei dihukum buat ngebersihin toilet.
Pulang sekolah, aku dan Kirei bergegas ke toilet sambil bawa lap pel dan ember. Kami gak berani bertatap dan hanya keheningan yang terjadi disaat kami bekerja. Tapi di sela-sela itu...
“Kirei...” panggilku. Kirei pura-pura tidak mendengar. “Kirei... AKU MINTA MAAF” seruku, dan air mata mulai membasahi pipiku.
Kirei menghentikan pekerjaannya. Ia sendiri gak bisa ngomong apa-apa ketika melihat aku menangis.
“Aku minta maaf kalo aku udah berkata kasar. Kalo kamu berkenan, kamu boleh hukum aku sekarang” kataku. Kirei cenga cengo dan memancarkan wajah polosnya. “Kamu tau, setiap aku sendiri, Cuma kamu yang asik diajak bicara, tertawa dan bercanda. Bahkan setiap nonton JB, aku kesepian gara-gara gak ada kamu. Jujur, aku sayang banget sama kamu”
Hati Kirei tersentuh. Ia juga mulai menangis. “Aku juga sayang kamu, Mel” serunya sambil memeluk Melody. “Maaf ya!”
“Maafin aku juga ya!” kataku dalam isak tangis.
Disaat kedua sahabat itu dalam suasana haru, tanpa mereka sadari... Echa dan Lightning menguping dari luar toilet. Mereka turut merasa senang kalau saudari mereka akhirnya bisa bersama sahabatnya lagi. Saudari yang baik ya?
“Akhirnya, satu masalah sudah selesai” kata Echa tersenyum lega.
“Ya” kata Lightning datar dengan wajah tanpa ekspresi itu. “Pertengkaran antara mereka adalah bukti bahwa persahabatan mereka telah terukir di dalam hati”
-The End-

Sabtu, 12 Februari 2011

San-Soul ON - Episode To the sea!

This morning, wew... Februari tanggal 12. Kami bertiga alias aku, Echa dan Lightning bangun siang. Sumpah ILFIL amet deh! Echa emang lagi sakit, wajar lah bangunnya agak telat. Lightning juga abis bereksperiman di Lab pribadinya semalaman neliti barang-barang aneh yang dibawa si Eco hitam gendut itu. Pantas aja, semuanya bangun kesiangan.
Gak gitu juga. Sekarang, sekolah ngadain acara WALKING TO THE SEA...! Siapa lagian orang yang mau ngelewatin acara ini cuma-cuma. Aku yang hobinya jalan-jalan gak akan ngelewatinnya dengan percuma. Kami bakal mengunjungi pantai bro! Gak cuma melototin tuh pantai, kami bakalan renang, nyelam liat kehidupan bawah laut, terus mancing, de el el. Seru kan?
"BANGUUUN!" teriakku sambil memukul kuali bocor dengan spatula kotor.
"Aduh Mel, berisik!" keluh Echa yang keliatan pucat gara-gara demam. Emang udah setahun hujan terus, bibit penyakit berkeliaran. Untung aku masih sehat!
“Cuy, kite-kite bakal ke pantai. Gue gak sabar lagi! Berangkatnya jam setengah delapan lho! Udah jam tujuh nih" ujarku dengan nada tergesa-gesa.
Tapi, "Kalo gitu gak perlu banyak omong! Cepat mandi karena kita punya waktu sedikit!" seru Lightning yang berlari dari arah tangga dan keliatannya udah keramas plus seger tuh.
"Curang lo! Mandi duluan" komentar aku marah-marah. Saking protesnya, aku buru-buru tarik handuk dari jemuran and then go to the bathroom.
Sehabis itu, Echa segera memberi kami bekal masakan-masakan terlezat sedunia (dia emang paling rajin masak), juga nyiapin barang-barang bawaan seperti alat piknik.
“Lho? Kamu kok ikut? Kan lagi sakit” kataku.
“Gak apa-apa kok. Dari pada gak ikut, nanti gak dapat nilai” kata Echa.
“Echa, nilai itu gak penting dibanding sama kesehatan kamu yang mulai memburuk ini” protesku.
“Sudahlah, lagipula dia akan berjalan denganku” kata Lightning tiba-tiba. “Kau tak perlu khawatir lagi”
Aku cemberut. Ya sih, kalau ada Lightning bakalan baik-baik aja. Tapi tetap aja aku gak suka cara bicaranya dengan bahasa baku itu.

Kami pun berangkat ke sekolah. Dan sesampainya disana, dua cowok ganteng (amit-amit tepatnya) dan rewel bernama Orkas dan Ordes mulai berkomentar.
"Hoy! Lo kelamaan banget sih! Kita-kita nunggu lo disini dari tadi!" seru Ordes.
"Curiga lo creambath dulu" tambah Orkas terkekeh.
Tentu aja aku protes dikatain begitu. "Enak aja. Salahin tuh Echa ma Lili! Suruh siapa bangunnya kesiangan :P" protesku.
'Kenapa sendirinya gak bangun pagi sekalian" balas Lightning pedas.
"Betul tuh! Lo gak mau nyadar sendiri" celoteh Ordes.
'EH! Udah-udah. Kalo ribut terus gak bakalan jadi berangkat" kata Quido si cowok blasteran terganteng di sekolah.

* * *

(To Be Continued)

Jumat, 11 Februari 2011

Berkenalan Dengan Tokoh "San-Soul"

San-Soul, adalah novel klasik yang menceritakan tentang keseharian tiga teenager kembar yang punya watak berbeda. Mereka tinggal di sebuah Asrama dan ditemani oleh sahabat-sahabat mereka yang otaknya agak miring dan gak bisa serius! Mereka selalu menghadapi masalah besar maupun kasus-kasus besar dengan bersama-sama. Dengan keseharian yang sering bertengkar, penuh canda tawa, tangisan dan pertempuran.
Sebelum ke Season pertama, Aku mau memperkenalkan tokoh-tokohnya! Yang tak lain tokoh utamanya adalah Echa, Melody dan Lightning yang kuambil IMEJnya dari diriku sendiri... tak berarti ingin menunjukkan diri, itu kan hanya IMEJ. Oke!


1. Echa Hally Rizkia
Cewek feminim, pendiam, dan hobinyaa baca buku terus…! Makanya dia pake kacamata, dan kacamatanya suka disembunyiin sama temen yang suka jahil sama dia, yaitu si Tono dkk. Bicaranya tuh paling lembut deh, juga banyak bicara soal kata bijak. Dia tuh paling cepet nangis kalo hatinya disakitin, juga gampang sakit. Heuh! Melody aja sampe pusing bikin dia ceria lagi gimana. Dia itu sering sakit-sakitan. Dia punya penyakit paru-paru dan juga anemia. Jadinya, tiap hari mesti minum obat. Dan echa paling benci minum obat, yang katanya “Paiit”. Tapi walau sakit-sakitan, dia itu cerdas lho! Paling rajin sih baca buku n ngerjain soal. Melody aja nyampe minta bantuan.. ckck
2. Melody AMPv
“SEMANGAT” pasti itu kata yang sering Melody katakan tiap hari. Hemm, dia tuh cewek yang enerjik, ceria, pantang menyerah tapi suka sial aja. Saking semangatnya juga, dia kadang pelupa. Dia paling deket sama Kirei, dan jagonya nyomblak ngomongin Justin Beiber. Ributnya mereka waktu ngefans waaaww… satu gedung bisa bubar kale, denger ributnya aja bikin telinga pecah. Haha! Lightning aja yang sodara kembar misteriusnya suka kesel dan risi sama ributnya mereka. Melody punya hobi cewek glamor, ke bioskop, shopping, dan liburan gitu, juga suka nyanyi di panggung. Dan dia tuh anti sendirian, jadi suka bareng mulu sama Kirei… so mereka itu suka berdua terus. Kalo salah satu sakit, yang satu ga mau sekolah. Gilee kompak amet!
3. Lightning PhiLeaRiCaSya
Hemmm… yang satu ini rata-rata pada gak suka sama sikapnya yang begitu angkuh, acuh tak acuh juga yang dingin kayak es (BRRR)…! Ya, dialah Lightning, cewek misterius yang paling ditakuti karena kata-katanya yang tajam juga kemampuan anehnya yang bikin semua orang merinding… Kalau kamu bicara sama dia, dia bakal menilai apa itu penting atau gak. Kalau penting dia jawab, “Baguslah” kalo gak penting… ya langsung pergi kayak kamu bicara gak dianggap gitu. Cewek yang begitu irit bicara, pendiam tapi diam-diam menghanyutkan ini senang menyendiri. Tapi kalau kamu udah pancing amarahnya, jangan salah ya kalau dia mirip demon. Dia datang dan pergi bagai kilat. Hobinya hanya jalan-jalan ke tempat yang ia anggap menarik…
4. Orkas Abarai
Sahabat Melody ini wataknya agak cuek, masa bodoh tapi ternyata kocak kalau disatukan sama temannya, si Ordes. Sifatnya sama seperti Abarai Renji di tokoh Anime Bleach. Kalau diam dan serius, cie… mukanya cool n agak angkuh gitu. Tapi kalo ribut, beneran keliatan orang blak-blakannya juga keliatan waweh dan gak bangeet! Seringnya sih ribut sama Melody. Tapi kadang ia membantu Echa yang sedang kesusahan, kadang juga menemani Lightning yang sedang ada urusan. Benar-benar seperti babu yang digaji 2 juta perbulan. Hahaha…
5. Ordes Kurosaki
Beda sama Orkas, dia lebih blak-blakan dan juga lebih keras kepala. Gak kalah sama sifat Melody yang begitu. Kalau disatuin, bisa-bisa Perang Dunia muncul coy! Mirip Ichigo Kurosaki kan? Kalo disatuin sama Rukia Kuchiki bisa-bisa ribut Naudzubillah… Makanya sejak itu Melody disebut Kuchiki, tapi Lightning protes karena kakak Rukia itu tokoh idolanya alias si Byakuya Kuchiki si kepala Rumah keluarga bangsawan terkenal itu. Wew! Dia juga baik seperti sahabatnya, Orkas. Ya, suka nolong Elsa dan bantuin Lightning. Emang pasangan babu serasi ya?? Hehehe… orkas dan ordes suka disebut Oksigen. Gara2 kalo disingkat sebutannya O2
6. Kireina Audri
Nah ini dia Sohib Melody ! yang punya kesamaan yang gabisa dilepasin yaitu MANIAK JUSTIN BIEBER ! Kirei ini mau ngelakuin apa aja buat JB *lebeh ! orangnya tinggi si cukup baik , ga pinter-pinter amat, tapi dia paling sebel kalau ada yang poyokin dia atau sahabatnya ! soal masalah Jb dia paling update , soalnya kerjaan dia tweeting melulu . hobinya itu ya sama kayak si melody nonton bioskop , ke mal shopping dll lah . pokonya mereka berdua kompak banget gabisa di pisahin !
7. Mput Rizkia
“Mput” Anak yang aneh, suka ketawa ketiwi sendiri juga paling rakus dan jago soal MAKANAN! Buto ijo lu! Hahaha… pandai memasak pula dan bener-bener jahil. Paling culamit banget , tapi anehnya dia deket sama echa -.- tapi kadang-kadang dia juga suka rada-rada boring si kalau di deket echa yang super kalem n pendiem itu.
8. Eco Pratama
Si gendut hitam tapi gokil ini adalah teman yang suka jailin Lightning. Siapa kira? Cewek sedingin itu dan bakal menghajar siapapun yang mengganggunya dijailin sama anak ini. Ya, si Eco ini ngejar-ngejar Cuma pengen dapet aksesoris Bleach. Lightning punya segudang koleksi tentang Anime sih. Berhubung watak Eco yang so tahu namun bijaksana, dianggap Lightning sedikit menguntungkan.
9. Mira Ciliana
Teman sebangku Elsa ini ceweknya sama enerjik seperti Melody. Dia juga Lebay dan… sangat sangat bersemangat. Hobinya nulis-nulis kata-kata puitis gitu. Dan banyak membantu Echa. Lightning begitu menghargainya.
10. Quido Ottawa
Cowok blasteran asli original dari Jepang ini… GANTENG BANGET! Sumpah deh cewek-cewek di kelas pada naksir karena dia juga pintar, ketua OSIS pula dan dan dan… suaranya itu lho…! Bikin Melody iri. Dia suka cewek yang beda sama yang lain, maksuddd… cewek yang nganggap dia biasa-biasa aja gitu. Yang kalo ketemu dia, cewek itu gak akan respon pake teriak teriak segala kayak yang ketemu idola tapi mirip ketemu setan, dan ia senang pada cewek yang tidak pernah memujinya bahkan berbicara padanya. Ia benar-benar suka sama Lightning.

Kamis, 10 Februari 2011

Drama 'Iis Yang Sial'

Drama ini menceritakan tentang seorang anak gembel bernama Iis yang baru saja membeli sebuah komik dari hasil uang kumpulannya selama seminggu. Ketika itu Iis senang sekali dapat membeli sebuah benda yang ia impikan sejak 2 minggu yang lalu. Karena Iis membeli buku komik yang baru terbit di Indonesia dari penerbit Gramedia, Iis tidak segan-segan membuang waktu yang tidak berguna dan menggunakan waktunya untuk membaca komik di taman kota Jakarta yang cukup ramai karena hari sekolah.
Ketika di taman, dimana Iis sedang duduk asyik membaca komik.
Iis : Ahhh... asyiknya... aku bisa baca komik disini. Aku mulai deh...
..................................(baca komik)
Ketika Iis mulai membaca, terdengar suara klakson mobil berbunyi dari jalan raya.
Iis : Ihhh... gangguan! Dasar mobil sedeng, edan! (kembali membaca)
Suara musik dari mobil terdengar keras.
Iis : WOY! KALO MAU NYETEL MUSIK DI RUMAH LO AJA! GANDENG NYAHO!! (tegas mengguntur)
Kemudian suara traktor terdengar dari kejauhan.
Iis : Itu traktor mau dipake apa sih? Jangan disini! Melanggar UUD 45 (marah)
Lalu datanglah Mbok Rasmi yang lagi sapu-sapu taman.
Mbok Rasmi : Makan, makan sendiri. Minum, minum sendiri. Tidur, tidur sendiri. Segalanya sendiri. Sapu, sapu sendiri. Beli sapu sendiri. Rapiin sapu sendiri. Aku cape sekali... (nyanyi dangdut)
Iis : .............. (baca komik)
Mbok Rasmi : Sungguh cape sekali. Tiap hari nyapu. Tapi untung dapet gaji 200 ribu per-bulan dari Pak Lurah. Ohh... sapu kesini... sapu kesana... (sambil nyapu)
Sapu tersebut mengenai kaki Iis.
Iis : ASTAGA NAGA! IH WAW! EDAN! BALAKECROT ASIN! (kaget)
Mbok Rasmi : Eh, maaf! Berjuta maaf! Kukira siapa...
Iis : Kau kira aku kura-kura? Hati-hati dong! Ganggu aja! Tuh! Jadi lupa halaman berapa
Mbok Rasmi : Ya maaf!
Iis : Maaf! Maaf! Enak aja!
Mbok Rasmi : Eh, nih. Yang namanya orang, kalo minta maaf tuh harus dimaafin. Nanti masuk neraka lho! Nanti juga nggak bakal dapat rezeki dari Allah Subhana Huwata’ala.
Iis : Mbok! Mau ceramah?
Mbok Rasmi : Jeh! Mbok Rasmi Cuma mau ngasih tau aja! Hayo! Nanti dosa lho...
Iis : Iya, iya. Saya maafkan! Cukup! Sekarang jangan ganggu aku lagi!
Mbok Rasmi : Iya deh. Mbok pergi ke sebelah sana aja ya, neng
Iis : Nama aku Iis Mbok.
Mbok Rasmi : Iya deh Iis...
Iis kembali membaca.
Iis : ........................(baca komik)
Setelah Mbok Rasmi pergi, Iis kembali membaca komik. Tetapi selang beberapa menit kemudian datang Orang Gila kota yang bernama Atikah yang katanya suka ngikutin orang apa aja.
Atikah : Wah... ada orang tuh! Ikutin ah...
Atikah mengambil daun-daun kering yang telah dikumpulkan Mbok Rasmi di tong sampah dan pura-pura dijadikan buku.
Atikah : Ih... lumayan. Ada buku yang sobek. Dikumpulin ah buat baca buku. Asyik deh! Baca yuk dede Beru!
Karena Boneka Beru nggak bisa ngomong, tapi Atikah jadi ngomong sendiri.
Atikah/Beru : Iya, iya. Baca yuk!!
Iis : ................. (baca komik) Hahahaha..........!!!! (ketawa keras)
Atikah : Hahahaha (ikutan ketawa)
Iis melirik dan marah.
Iis : Diam Lo! (tegas)
Atikah : Lo Diem!
Iis : EGP!
Atikah : EGP!
Iis : ...............(baca komik, dan Atikah ngikutin sambil ngomongnya ga dimengerti sama Iis)
Iis : Kamu maunya apa sih?
Atikah : Kamu sih maunya apa?
Iis : Go way!
Atikah : Pergi!
Iis : Ohh... jadi nggak bisa bahasa Inggris ya??
Atikah : Ohh... jadi nggak bisa bahasa jawa ya??
Iis pindah duduknya di bangku yang lain. Atikah ngikutin. Dan Iis pindah lagi, lalu Atikah ngikutin lagi.
Iis : DASAR ORANG GILA!
Atikah : Ada yang bilang gila, aku nggak peduli
Iis : Emang Lo Gila, DASAR STRESS!
Atikah : Ada yang bilang stress, emang aku stress
Karena bikin Iis kesal, maka Iis langsung ambil batu.
Iis : PERGI KAMU SANA! ATAU AKU LEMPAR BATU INI KE KEPALA KAMU!
Eh, Atikah ngikutin.
Atikah : PERGI KAMU SANA! ATAU AKU LEMPAR KUE INI KE KEPALA KAMU!
Wah... bikin Iis panas.
Iis : Aku pulang ah ke rumah
Atikah : Aku pulang ah ke istana Presiden
Mereka ke arah yang berlawanan. Padahal Iis Cuma sembunyi dibalik pohon dan si orang gila bernama Atikah itu jalan terus untuk pulang ke istana Presiden yang sebenarnya Cuma tong sampah.
Iis : Fuuhh (lega) akhirnya orgil itu pergi. Akhirnya aku bisa baca komik lagi deh! ................................ (baca komik)
Setelah Atikah pergi dari tempat itu, tiba-tiba datang lagi seorang tukang jamu yang bernama Ayu.
Ayu : Suwe ora jamu...
Jamu godong telo...
Suwe ora ketemu
Temu pisan gawe gelo...
Jamu-jamu! Jamunya mas, mbak! Jamu Mba Ayu sedep... seger...
Iis : Hahahahaha.... Lucu deh!! (ketawa)
Ayu : Jamu neng!
Iis terus baca.
Ayu : Neng, jamu!
Iis tidak mendengar.
Ayu : NENG JAMU!!!! (teriak)
Iis : HUWAAA!!! (jatuh)
GUBRAK!!
Iis : Sialan Lo! (bangun marah-marah) Biasa aja kali nawarin jamu. Jangan teriak ”NENG JAMU!!”. Emang nggak kaget apa? Bener-bener sialan lo!
Ayu : Maaf neng. Ayu nggak sengaja. Habis ditanyain nggak ngejawab dan si neng malah asyik baca koran
Iis : Koran dari mana? Ini tuh KOMIK. K-O-M-I-K. Anak TK aja tau!
Ayu : Bukannya komik obat batuk ya?
Iis : Eh, si Ayu ngajak ribut? Emang Komix pake “X”. Ini pake “K”
Ayu : Oh... gitu ya, neng
Iis : Udah ah! (kembali baca komik)
Ayu : Nih, ayu punya jamu buat kesehatan anak. Biar neng gembel, tapi harus minum lho! Biar sehat...
Iis : Nggak makasih! My duit, cicis, acis, money, dan uang tinggal seribu.
Ayu : Eh, neng jamunya Cuma 500 rupiah sebungkus.
Iis : Seratus
Ayu : 500
Iis : Seratus
Ayu : 500 aja! Non tawar menawar! Udah harga pas. Mau beli nggak?
Iis : Kagak! Mahal amet. Mending buat beli nasi bungkus
Ayu : Oh ya udah kalo gitu (ngambek). Daripada nggak beli nanti bisulan lho!
Iis : Bisulan aja sendiri!
Ayu : Ih, kok gitu sih neng? Ya udah ah! Kalo nggak mau beli, mendingan pergi aja dari sini. Dasar gembel!
Iis diam dan nggak peduli.
Setelah si Ayu tukang jamu pergi sambil ngambek, datang cewek tomboy yang tampak seperti preman bernama si Meni.
Meni datang dan duduk di sebelah Iis.
Meni : Lagi baca apa Lo?
Iis anteng.
Meni : Gue tanya lagi baca apa Lo?
Iis diam terus sambil baca. Pas gitu komik Iis dirampas sama Meni.
Meni : Gue nanya baca apa diem aja. Dasar Lo!
Iis : Eh, siniin komik gue! (mencoba merebut)
Meni : Diem Lo! Gue juga mau baca!
Iis : Tapi itu punya gue!
Meni : Enak aja! Sekarang jadi punya gue!
Iis : HUAAAAAAAAAAAAAAAAA! (nangis keras)
Meni mencoba kabur. Tapi Iis langsung mukul pake kain tebal yang ditemukan Iis di dekat tong sampah.
Meni : Eh, STOP Bego! STOP!
Iis : Kembaliin dulu komik gue!
Meni : Iya, iya AMPUN!! Ini! (ngasih terus kabur)
Iis : Dasar preman jahat! AKAN KUBALAS KAU NANTI! Gue sumpahin Lo! JATOH!
Tapi waktu Iis duduk, dia nggak tahu kalau dibelakangnya bukan kursi. Maka... GUBRAK! Dia yang jatuh.
Iis : SIAL!
Iis bangun kembali. Walau pantatnya sakit. Tapi enjoy karena komiknya kembali.
Setelah Preman Meni itu pergi, datang seorang ibu yang terlihat rusuh karena kecopetan.
Ibu Ratna : Teganiannya caramu, mengambil dompetku. Yang isinya itu untuk... lahiran anakku. Eh kemana copet itu larinya?
Aduh! Tolong! Ada copet. COPET! COPET!
Iis : Ada apa lagi sekarang? Tadi udah Mbok Rasmi, terus Si Orgil, Si Ayu, Preman kampung, sekarang siapa lagi? Ganggu aja aku!
Ibu Ratna : Ade... (menghampiri Iis) ade lihat preman perempuan disini nggak?
Iis : Ya! Lihat! Tadi dia hampir mencuri komik aku!
Ibu Ratna : Kemana?
Iis : Kesana!
Ibu Ratna langsung pergi menuju arah yang ditunjukkan Iis.
Iis : Fuuh... yang ini lumayan. Nggak ngerepotin
Tapi tiba-tiba Ibu Ratna datang lagi.
Ibu Ratna : Maaf de, bisa antarkan ibu kemana copet itu?
Iis : Waduh... nggak bisa bu. Saya lagi sibuk
Ibu Ratna : Duh... Plis tong Plit deh de! Ibu lagi butuh banget uang itu buat ke rumah sakit. Ibu kan bentar lagi mau ngelahirin. Apa ade mau ibu ngelahirin disini dan ngerepotin ade? Nanti ade dikasih upah deh kalo mau bantuin ibu
Iis kaget.
Iis : Bener bu?
Ibu Ratna : Iya. Sekarang anterin ibu deh. Ibu udah nggak tahan nih...
Iis : AYO! (semangat)
Kemudian Iis dan Ibu Ratna langsung pergi dari taman untuk mengejar copet yang telah mengambil dompet Ibu Ratna.
Meni : Seratus, dua ratus, tiga ratus,.... 1juta. (buka dompet) Untung gue dapet pulus. Cape juga... Aku jadi capek deh!
Ibu Ratna : Itu dia copetnya!
Iis langsung berlari dan mukulin copet itu.
Iis : Dasar copet bego! Ketangkep kamu sekarang.
Meni : Ampun! Ampun!
Ibu Ratna : Balikin dompet saya! Itu dompet isinya uang buat saya lahiran. Enak aja main ambil. Emang hadiah juara kelas?
Meni : Ini! Makasih udah dikasih pinjem
Ibu Ratna : Pinjem apaan? Yang namanya copet nggak bakal minjem. Adanya juga maling.
Iis&Ratna : BEGO! (tegas kompak)
Meni : Iya deh. Saya kabur dulu...
Ibu Ratna : Hus! Jor bye! Jangan pernah kembali lagi atau aku akan membunuhmu! Camkan itu!
Meni : Iya, iya! (kabur dengan babak belur)
Ibu Ratna : Makasih udah ngebantuin ibu. Gara-gara ade, jadi ibu bisa bersalin di rumah sakit. Nih hadiah buat ade Rp.100 ribu. Jaga baik-baik ya
Iis : Terima kasih banyak bu.
Ibu Ratna : Sekarang kembali ke tempat kamu lagi! Ibu mau langsung ke rumah sakit
Iis : Ya. Sampai jumpa lagi, bu
Ibu Ratna : Dah....
Setelah kembali ke kursi tempat tadi membaca...
Iis : Untung deh. Gangguan ke-1 nyebelin, yang ke-2 pikeuheuleun, ketiga nggak butuh, keempat sumber dendam, dan kelima... dapat pulus (nyium duit) Baca lagi ah... banyak gangguan jadi Cuma sampai halaman 10.
Ketika Iis sedang membaca, datang orang luar kota yang bernama Bu Patih. Bu Patih sedang bingung mencari jalan menuju rumah saudaranya yang terletak di komplek Kebon Jeruk.
Bu Patih : 30 menit, aku keliling nyari alamat. Dan aku bingung, harus kemana lagi? Cari alamat ini... Perutku tlah berbunyi, dan harus makan siang... sama bakso. Ingin ku pulang ke Kebon Jeruk, kumpul sama keluargaku...
Ketika itu Bu Patih bertemu Iis.
Bu Patih : Maaf de. Boleh minta bantuan?
Iis : Apaan lagi? Bu, saya udah cape diganggu sama ratusan orang. Sekarang nambah lagi. Kapan saya selesai baca komiknya?
Bu Patih : Please deh de! Ibu Cuma mau nyari komplek perumahan Kebon Jeruk. Ibu kesasar gara-gara berpisah di Mall sama keluarga
Iis : Eh, kesasar segala. Bukannya minta bantuan Satpam
Bu Patih : Oh.. iya ya
Iis : Bodo!
Bu Patih : De, bantuin Bu Patih ke rumah saudara ibu
Iis : Eh apa. Anda Bupati? Bupati daerah mana?
Bu Patih : Siapa yang bupati? Nama ibu Bu Patih... istri Pa Patih
Iis : Dikira bupati
Bu Patih : Ade, plis!
Iis : (sambil baca komik) Dari sini lurus ke arah monas, terus belok kanan terus belok kiri, kanan lagi, kiri lagi, lurus… dan sampailah dikebon Jeruk
Bu Patih : Oh makasih ade! Ibu mau pergi dulu
Iis : Sialan! Nggak dikasih jatah
Setelah itu datang pengamen sambil bawa kecrek dan nyanyi lagu Gabby versi babu.
Jinny : Assalammu’alaikum Wr.Wb. Ade, saya akan membawa sebuah lagu yang sangaaaaaaaaaaattttttttttt...... INDAH buat ade. Dan saya persembahkan lagu ini untuk ade yang saya bawa dari Surga Rumah Mewah yang sedang kesusahan cari pembantu. Mau mendengar lagunya? Simak dan dengarkanlah baik-baik!
Jauh kau pergi meninggalkan rumahku. Disini aku membutuhkan pembantu. Kiniku coba mencari penggantimu. Namun tak rajin, kan seperti dirimu oh my babu
Jinny nggak dikasih uang sama Iis.
Jinny : Tell me! Kamu telmi dan aku sangat pintar oh tell me!
Iis diam terus.
Jinny : Sholatullah, salamullah. Ala toha rasulillah. Sholatullah salamullah. Ala yasin habibillah. Tawasalna bibismillah…
Iis : Kagak punya duit
Jinny : Duit… duit
Iis : Gue bilang kagak punya
Jinny : Dasar pelit, ga ngasih duit
Iis : Lo ngajak ribut sama gue? (marah)
Jinny : I will not go down, in the night i am fight
Iis : Emang Gue Pikirin
Jinny : Lihatlah! Pada dirimu, kau pelit dan menyedihkan
Iis : I Don’t think about it!
Jinny : Gembel-gembel minta duit. Duit seribu atau lima ribu. Tadadada...
Iis : Uang! Lagi-lagi uang!
Jinny : Aku udah cape! Aku sangat cape! Nyanyi didepanmu, nggak dikasih duit
Iis : Janganlah kau minta duit padaku! Aku takkan ngasih duit padamu
Jinny : Jangan kau tak ngasih duit padaku. Aku sungguh butuh duitmu itu
Iis : Pergilah!
Jinny : Nggak mau! Duitnya...
Iis : Nggak mau!
Kau pikir aku, nggak butuh duitnya. Gue tuh gembel, jadi gue butuh banget
Jinny : Eh eh, kok gitu sih? Lho kok marah? Jangan gitu gembel! Jangan gitu gembeeeeeeeelllllllll.........
Iis : Pergi! (ambil batu)
Jinny : Aku pergi... ke tempat lain... nggak dikasih duit... padahal lagi butuh... buat makan sehari-hari... sudah setengah jalan.... (berpuisi)
Iis : Hus sia! (ngusir)
Jinny : Iya, iya!!! DASAR PELITT! NGGAK NGASIH DUIT!!
Iis : Kumaha ceuk aing bae atuh! Duit aink ieu...
Jinny : GEMBEL PELIT! GA NGASIH DUIT! AMIT-AMIT! KAYAK DEDEMIT! MUGA-MUGA REZEKI SEMPIT! DAN KAKIMU KEJEPIT SAMA SENDAL JEPIT!
Iis : EEEEEHHHH! (ngamuk, tapi Jinny keburu kabur)
Setelah pengamen Jinny itu pergi, Iis kembali membaca. Akan tetapi ketika ia membaca, muncul seseorang bernama Olive yaitu tukang kosmetik keliling.
Olive : Hai de. Sini deh, mbak Olive punya kosmetik yang hebat
Iis : EGP! Gembel beli kosmetik. Temuan tahun 2009
Olive : Justru langka lho! Liat ada bedak yellow kuning langsat warna sawo busuk, oriental yellow warna sawo matang, pure white biar putih kinclong berkilau, terus ada pelembab Citya Hasim, Pond’s Black Beauty, dan Olay anti bisul di wajah. Ada lagi minyak wangi nyong-nyong khas Palembang dan Paris. Wangi melati, bunga rose dan lain-lain.
Iis diem aja.
Olive : Buruan beli! Mumpung diskon
Iis tetep diem aja.
Olive : Halo? Kalo nggak beli nanti kehabisan lho! Coba lihat di Amerika, Jepang dan Prancis. Anak-anak gembel pada pake kosmetik. Nggak kelihatan gembel-gembelnya
Iis : Gue kan anak Indonesia. Yang always setia pada Indonesia
Olive : Masa? Coba nyanyiin lagu Indonesia
Iis : Nyanyiin aja sendiri! Gue males. Habis baca komik diganggu mulu
Olive : Ah, berarti nggak setia sama Indonesia. Oh ya, tahu nggak? Kalau kita pake Citya Hasim ini kulit kita akan kerlap-kerlip dan beberapa minggu kemudian langsung putih berkilau. Pake deh! Cobalah dicoba! Namanya Citya Hasim. Krim paling murah, harganya Cuma ceban.
Iis : Pake aja olangan! Gue nyari pelembab yang bikin putih 1 menit dan murah
Olive : Ngajak jogging ya? Nggak ada?
Iis : Ya udah. Ngapain lagi pake kosmetik. Kalo takdir gue jelek, ya jelek aja
Olive : Eh.... nggak boleh gitu! Pamali!
Iis diem.
Olive : Beli deh! Murah... Cuma 10 ribu 1nya
Iis ngejutekin
Olive : Ade gitu deh! Murah, murah meriah...
Iis : Bagi gue paling murah tuh buku ini. Jadi pergi dari sini atau gue pukulin lo pake batu ini
Olive : Itu perbuatan kriminal de! Jangan!
Iis : Makanya pergi! Lo tuh ngeganggu tau!
Olive : Saya bakal pergi kalo ade beli kosmetik saya Cuma 1 aja
Iis : Gak akan! PERGI!!!
Olive : IYA..... (kabur)
Iis : Dasar iklan kosmetik! (lalu kembali membaca)
Setelah semua gangguan pergi, tiba-tiba ada satu gangguan yang hampir menewaskan Iis. Sebuah mobil dengan kecepatan luar biasa melacu ke arah Iis.
Brrrmmmm dan...
Iis : WAAAAAAAAAAAAA........................... (teriak)
Iis tidak menghindar dan malah terus ngeliat mobil itu sambil teriak.
Tessy : MINGGIR BEGO! MINGGIR!!!
Iis : WAAAAAAAAAAAAA…………………
Tessy : BEGO! MINGGIR!
Tapi tiba-tiba mobil itu berhenti.
Iis : AAAAAAAAAAAAAAAAA..... (tetep teriak)
Tessy : Udah bego! Udah!
Iis : Oh udah. Nggak nabrak ya?
Tessy : Lu jadi orang bego amet sih. Bukannya minggir malah teriak
Iis : Habisnya napa sih pake masuk taman segala mobil Lo! Mengganggu pemandangan taman kota yang indah tau!
Tessy : Remnya ngeblong tau!
Iis : Kok berhenti?
Tessy : Ya kagak tau lah! Ngerem sendiri
Iis : Kamu mau ngebunuh aku tau
Tessy : EH, habis ngapain segala sih disitu
Iis : Lagi baca komik tau
Tessy : Relain apa komik kamu ketabrak daripada Lo yang ketabrak. Komik bisa beli lagi. Tapi nyawa tuh ga bisa dibeli. Dasar bego!
Iis : Eh, sembarangan! Gue nggak bego!
Tessy : Disuruh minggir malah teriak. Anak bego yang gitu tuh
Iis : KURANG AJAR LO! (dorong Tessy, tapi Tessy ikut ngedorong Iis)
Tessy : Gue hajar Lo!
Iis : Gue sumpahin Lo dapet pengganggu! Tau nggak sih? Gue dah cape diganggu muu sama orang. Gue baca komik gagal mulu
Tessy : EGP! Emang gue pikirin! DASAR GEMBEL!
Iis : Eh jangan salah ya! Gini-gini gue gembel Elit
Tessy : What? Apa? Nggak salah? Gembel Elit kata Lo? Elit darimana? Masa Elit pake sendal jepit, baju compang-camping...
Iis : Dasar orang kota! Elit aja nggak tau!
Tessy : Emang Lo pikir elit itu apa?
Iis : Elit itu ekonomi sulit, TOLOL! Cantik-cantik bego!
Tessy : Oh... thanks buangetz ya kalo dah ngomong gue cantik. Tapi sori aja. Gue nggak bego atau tolol kayak lo. Lo tuh yang tolol and bego. Tau mobil mo nabrak, malah diem aja sambil teriak. DASAR BEGO!
Iis : Ihh… (ngambek)
Tiba-tiba datang Meni sambil pegang dompet Ibu Ratna.
Meni : AWAS! AWAS! MINGGIR! MINGGIR!
Preman itu nubruk Tessy, tapi langsung kabur.
Tessy : HEH! Biasa aja kali! Lo pikir ga sakit apa? Dasar preman kampung!
Lalu datang ibu Ratna diuber orang gila. Ibu Ratna langsung muter-muter keliling Iis dan Tessy. Ketika itu juga datang si tukang kosmetik.
Olive : Bu, jadi nggak beli kosmetiknya?
Datang lagi Ibu Patih yang masih bingung sama alamat.
Bu Patih : Semuanya telah kutanyai, namun tak seorangpun yang mau bantu...
De, ibu lupa lagi. Kemana tadi?
Iis : Berkali-kali kubilang... belok kanan, belok kiri, kanan lagi, kiri lagi, lurus, dan nyampe... ihh... linglung
Datang lagi pengamen.
Jinny : Jauh kau pergi meninggalkan rumahku. Disini aku membutuhkan pembantu. Kiniku coba mencari penggantimu. Namun tak rajin, kan seperti dirimu oh my babu (nyanyi ke Bu Patih)
Iis : Lho kok pada kesini semua? (bingung)
Datang Mbok Rasmi dan tukang jamu.
Mbok Rasmi : Ada apa ini kok ribut-ribut?
Ayu : Mbok Rasmi, jadi nggak beli jamunya?
Mbok Rasmi : Ntar dulu!
Bu Ratna : Tolong! Saya kecopetan lagi waktu mau beli kosmetik! Dan saya diuber sama orang gila. Saya udah nggak tahan nih... perut saya sakit...
Atikah : Tolong! Saya kecopetan lagi waktu mau beli pesawat! Dan saya diuber sama orang kaya. Saya udah nggak tahan nih... pantat saya bisul...
Bu Ratna : Dan dia ngikutin mulu ucapan saya dan gerakan saya
Atikah : Dan dia ngikutin mulu ucapan saya dan gerakan saya
Bu Patih : Gimana nih? Saya lupa alamatnya?
Iis : HUAAAA!!! NYEBELIN! SIAL! SIAL! SIAL! HARI INI GUE SIAL! DIGANGGU MULU! (nangis)
Si orgil malah ngikutin.
Atikah : HUAAAA!!! NYEBELIN! SIAL! SIAL! SIAL! HARI INI GUE SIAL! DIGANGGU MULU!
Iis : DASAR GILA LO!! GUE CEKIK! (nyekik Atikah)
Atikah : SAKIT! SAKIT! TOLONG! SAKIT! SAKIT!
Sementara yang lain pada bingung.
Jinny : Hari ini hari sial. Gue diganggu ma orang mulu. Nggak selesai baca komik, jadinya gimana?
Mbok Rasmi : Makanya de Iis, kalo jadi orang itu harus sabar! Nanti sial. Nah lho, diganggu mulu sama orang. Kena batunya...
Atikah : Bener itu!
Bu Ratna : Tumben nggak ngikutin nih orgil
Atikah : Tumben nggak ngikutin nih orkay
Bu Ratna : Iih...
Atikah : Iih... Hahahaha (ktawa gila)
Jinny : Jadi anak yang sabar! Anak yang sabar! Biar nggak sial! Nggak sial! Kamu harus sabar! Harus sabar... De Iis...
Tessy : Ih! Ngerusak lagu tau! Falls amet sih nada Lo! Kampungan tau nggak sih?
Jinny : Suka-suka gue. Gue yang nyanyi ini. Suara gue ini. Daripada Lo orang kota, baju sih bagus. Dandanan menor kayak tante-tante.
Tessy : Lo ngejek gue?
Bu Patih : Jadi saya harus gimana? Kebon Jeruk alamatnya dimana? Saya lupa lagi. Belok kanan terus kemana? Lurus?
Ayu : Mbok, ini jamunya keburu dingin
Mbok Rasmi : Oh iya...
Olive : Bu ini bedak kosmetiknya. Jadi beli nggak?
Bu Ratna : Tapi dompet saya dicopet... copetnya kabur
Tessy : Ah pusing deh gue! Pergi aja dari sini deh! Gue males ngedengerin orang-orang kampung gitu. Nggak banget deh!
Sementara di balik pohon, tempat si Meni sembunyi.
Meni : Untung gue nggak dikejar lagi. Ana dapet duit... Untung-untung-untung!
TAPI...
Iis : DIEM SEMUANYA!!!!!! (ngamuk)
Semuanya : KABUR!!!
Iis : NYEBELIN! SIAL! SIAL! SIAL!
Mbok Rasmi : Makanya, jadi orang tuh harus sabar...

***

Rabu, 09 Februari 2011

Puisi Indonesiaku



Indonesiaku



Indonesia…
Tanah airku yang indah
Tanah airku yang subur
Kekayaan alamnya sangat melimpah
Disinilah tempat kami bernaung

Dari hutan hijau yang sangat lebat
Laut biru yang membentang luas
Gunung-gunung yang menjulang tinggi
Hingga margasatwa dan budaya yang bermacam-macam
Semua itu… merupakan kekayaan alam Indonesia

Indonesia…
Aku bangga menjadi bangsamu
Aku bangga hidup di tanah air ini
Dari lahir hingga masa tua tiba
Aku akan selalu setia padamu Indonesiaku!